Rabu, 25 April 2012

Perpisahan yang Menguak Semuanya

Namanya Ica.
Pipinya tembam.
Putih.
Agak gendut.
   Aku dan Ica dekat,dekat tanpa status.Kami kemana-mana (hampir selalu) bersama.Kami tergelak bersama.Tapi,dia menganggapku TEMAN BIASA.Sedangkan,aku menganggapnya SAHABAT.Dia marah kalau aku anggap dia sahabatku.Dia bilang,biasa saja.Ya ampun,aku sering sakit hati kalau dia bilang begitu.Tapi,entah magic apa yang dimiliki Ica,membuatku benar2 ingin menjadi sahabatnya.
  Seiring berjalannya waktu,kami mulai tidak peduli soal status.Yang penting dekat.Jadi,kami lebih damai dan tidak bertengkar soal sahabat atau teman biasa atau apapun itu.Seiring berjalannya waktu juga,kondisi kesehatanku menurun dan dokter memvonis Rhemathoid Artrtis atau Eritemanodosum sebangsa lupus gitu,tapi gak separah lupus.Karena tidak boleh kena sinar matahari,aku terpaksa homeschooling dan pindah sekolah.Dan,berpisah dengan Ica.
  Wali kelas dan guru kesiswaaan datang menjengukku,bersama..Ica!! Sementara Ibuku mengobrol dengan guru,aku mengobrol dengan Ica.Ica berleleran airmata.Dia memintaku jangan pindah.Dia bilang aku sahabatnya.Oh! ternyata dulu-dulu itu,dia gengsi...

*miss you much,Ica :*

1 komentar: